13 Januari 2010

enak jadi koruptor....


Itulah kenyataan yang pahit kita rasakan, betapa tidak! rakyat Indonesia yang sebagian besar hidup di bawah garis kemiskinan masih banyaknya para pejabat Negara yang memperkaya diri dengan jalan yang tidak benar. Tindakan korupsi merupakan  budaya bangsa kita yang tidak bisa di berantas sampai detik ini, penyebab utama dalam kegagalan pemberantasan korupsi di sebabkan lemahnya hukuman terhadap pelaku koruptor.

Hukuman atas tindakan korupsi begitu sangat rendah di bandingkan dengan tindakan kriminal, bahkan pelaku koruptor lebih ringan hukumannya di bandingkan dengan maling ayam. Tidak ada pelaku koruptor yang di keroyok masa atau di pukuli di dalam penjara seperti apa yang di lakukan oleh pelaku maling ayam atau copet bis kota. penjara tidak akan membuat para koruptor merasa takut, apalagi melihat kenyataan yang sangat menyakitkan bagi bangsa Indonesia khususnya rakyat jelata, bahwa di dalam Rutan Pondok Bambu terdapat hotel berbintang, itu terungkap dengan sidaknya Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia (11 january 2010). berbagai fasilitas yang di sediakan bagi para pelaku koruptor, mulai dari pendingin ruangan ( AC ), TV, lemari ES, Computer, kamar mandi, tempat bermain anak, dan yang pasti ruangan yang sangat luas, bahkan konon katanya ada sebuah mobil khusus yang siap mengantar kemanapun dia pergi, pemandangan itu sangat berbeda jauh dengan narapidana lainnya, satu ruangan dengan dua puluh NaPi dengan suasana yang tidak layak, Indahnya hidup seorang koruptor!!!!

Kalau hukuman untuk para pelaku koruptor masih tetap dengan ancaman penjara, saya rasa korupsi di Indonesia tidak akan terselesaikan bahkan semakin membudaya ke generasi berikutnya. Hukuman yang pantas untuk orang yang korupsi yaitu dengan di arak sambil di lempari kotoran kerbau setelah itu di potong kedua tangannya dengan gergaji besi lalu di siram dengan air keras….

Tetapi itu tak akan mungkin terjadi, karena sang pembuat hukum di Indonesia merasa takut atau jangan-jangan mereka ikut tersangkut!!!