27 Juni 2009

KPU BERHEMAT


Jumat, 26 Juni 2009
JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan debat capres dan cawapres menuai kritikan dari berbagai kalangan, termasuk masalah jeda iklan yang dianggap terlalu banyak. Terkait hal ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebagai penyelenggara debat, angkat bicara.

Anggota KPU I Gusti Putu Artha membeberkan KPU tidak mempunyai anggaran yang cukup untuk pelaksanaan 5 kali debat. Sesuai APBN, untuk 5 kali debat hanya dianggarkan sebesar Rp 750 juta. Padahal, dibutuhkan biaya setidaknya Rp 500 juta untuk pagelaran 1 kali debat.

"Kita hanya punya duit Rp 750 juta itu untuk 5 kali debat itu kan tidak akan cukup. Teman-teman timkamnas juga sudah tahu bahwa untuk sekali debat perlu sekitar Rp 500 juta untuk satelit segala macam," jelasnya, ketika ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (26/6).

Sesuai UU Pilpres No.42, KPU menyelenggarakan debat capres dan cawapres sebanyak 5 kali. Dimana debat capres sebanyak 3 kali, dan debat cawapres sebanyak 2 kali. Oleh karena itu, KPU lantas bekerjasama dengan 5 stasiun televisi dengan biaya debat ditanggung bersama.

Hasil kerjasama disepakati KPU hanya menanggung konsumsi dan honor moderator, sedangkan sisanya ditanggung oleh pihak stasiun televisi dan penerimaan iklan yang masuk. Bahkan, Putu mengatakan dengan adanya iklan, KPU dapat menghemat anggaran negara sebesar 70 persen.

"KPU hanya konsumsi dan moderator. Sehingga hampir 70 persen dari Rp 750 juta itu bisa dikembalikan ke kas negara lagi. Hemat. Itu kan kebih bagus," ujarnya.

Ia melanjutkan bila tidak menerima iklan dan hanya mengandalkan anggaran sebesar Rp 750 juta tersebut, dikhawatirkan kualitas tayangan debat tidak bagus karena mepetnya anggaran.

"Kita ingin menampilkan sesuatu yang dasyat luar biasa, elegan, dan mewah, " tuturnya.

OPINI PENULIS....
orang hemat ko' di kritik,ingat bung...!!! itu duit rakyat,dari pada buat sesuatu yang mubadzir,lebih baik buat bangun sarana pandidikan yang jauh lebih memadai pada sa'at sekarang ini,pemilu itu kan pesta rakyat,bukan pesta pejabat atau konglomerat, bila ada yang mengkritik KPU,berarti orang yang tidak tau diri,saya sebagai rakyat jelata sebenar nya sudah tidak setuju dengan ada nya DEBAT CAPRES-CAWAPRES,yang ada hanya tontonan politik yang tidak mendidik, dan yang pasti buang biaya yang tiada guna... tapi demi seni nya pemilu,aksesoris nyontreng,ya..kiat ikut ketawa aja..

18 Juni 2009

nyontreng capres berhati luhur


pesta rakyat tinggal menghitung hari!! sebenar nya saya sebagai orang yang awam dunia perpolitikan, tidak begitu suka dengan kata-kata pesta rakyat,kenapa!?
karena kalimat pesta di tujukan untuk sesuatu yang menyenangkan,penuh dengan kegembira'an tapi kenyata'an nya,hampir 1/2 rakyat indonesia masih bingung menentukan pilihan nya..apa mungkin pemilu kali ini benar-benar menjadi kemenangan rakyat,
bagi saya mungkin juga teman-2 yang lain sedikit pesimis dengan hasil akhir pemilu..
kenapa tentu dengan alasan tertentu :
#orang yang banyak bicara/janji biasa nya tak sesuai dengan apa yang ia ucapkan
#kompetisi yang baik adalah dimana para kandidat berjuang sepenuh nya dengan kemampuan otak dan otot tetapi tidak saling menjatuh lawan(tidak saling mengolok,mengejek,atau juga meremehkan)
#ada pepatah nenek moyang mengatakan "guru kencing berdiri,muridpun kencing berlari"
bagaimana bangsa ini mau aman jika seorang pemimpim,panutan rakyat yang seharusnya memberi keteledan bagi rakyat nya ech............(...) lucu kali ya...!!!!
#pemimpin atau CaPres-cawapres yang baik ialah yang bertugas hanya karena allah, demi kemakmuran bangsa dan cinta sama rakyat...tetapi apa yang terjadi sekarang!! mereka (capres-cawapres) semua nya tidak ada yang tulus bekerja,ikhlas dalam pengabdian, semua nya demi kepentingan.loh ko' kamu bisa ngomong begitu,apa alasan nya!! perhati'in aja iklan kampanye pemilu! mereka saling mengaku hasil kerja nyata,mengklim sesuatu yang mereka anggap membanggakan,mengingat-ingat jasa2 yang telah ia sumbangkan buat bangsa nya, apa mereka tidak malu...mengaku itu-ini hasil pemikirannya,jika seandai nya mereka ikhlas dalam pengabdian,biarkan rakyat menilai...janganlah engkau menyakiti perasa'an rakyatmu... seolah-olah engkau meminta balas budi!!
dan semua itu tergantung pada sang pemilih yaitu rakyat,semoga rakyat indonesia semakin dewasa dan berpikir lima tahun yang akan datang bahkan ratusan tahun kemudian... cukup sekali mengalami kepedihan... mari kita merenung sesa'at untuk menentukan masa depan bangsa yang lebuh cerah...
kita mesti ingat, dari tiga bintang terbaik bangsa pasti ada yang lebih baik, contrenglah salah satu di antara mereka, jangan di bodohi iklan kampanye elektronik mupun media. semua itu cuman pemborosan,dan penghias jalanan....
met... berjuang buat bangsa tercinta!!!!
terinspirasi "iklan kampanye"